
Pernah nggak sih kamu mikir, “Siapa sih orang yang bikin internet?” Kita bisa main Instagram, nonton YouTube, kerja remote, sampai belanja online, semuanya karena ada satu penemuan revolusioner: internet. Tapi, internet bukan datang tiba-tiba dari langit kayak sinyal Wi-Fi tetangga. Ada dua orang penting di balik semua itu: Robert Kahn dan Vinton Cerf.
Duo ini dijuluki sebagai “Bapak Internet”, dan tanpa kerja keras mereka, mungkin sekarang kita masih kirim pesan pakai merpati pos (oke, itu lebay… tapi kamu ngerti maksudnya, kan?). Yuk, kenalan lebih dekat dengan mereka!
Awal Mula: Dua Otak Cerdas, Dua Jalan yang Akhirnya Bertemu
Robert Elliot Kahn lahir di Brooklyn, New York, tanggal 23 Desember 1938. Dari muda, Kahn udah keliatan jago banget dalam hal sains dan teknologi. Dia kuliah teknik elektro di City College of New York, lalu lanjut S2 dan PhD di Princeton University.
Sementara itu, Vinton Gray Cerf lahir di New Haven, Connecticut, tanggal 23 Juni 1943. Cerf punya cerita menarik: dia lahir dengan gangguan pendengaran, tapi itu gak bikin dia patah semangat. Justru dia makin fokus di bidang komputer dan matematika. Cerf kuliah di Stanford University, lalu ambil S2 dan PhD di UCLA.
Jadi, dua orang pinter, satu dari Princeton dan satu dari Stanford, dengan passion yang sama di bidang teknologi—gimana mereka akhirnya ketemu?
Proyek DARPA: Tempat Semua Dimulai
Tahun 1970-an, Robert Kahn kerja di DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency), semacam lembaga riset milik Departemen Pertahanan AS. Di sana, dia ngembangin proyek bernama ARPANET—nenek moyangnya internet.
ARPANET itu keren, karena untuk pertama kalinya komputer-komputer di tempat berbeda bisa saling terhubung. Tapi ada satu masalah: semua sistem komputer waktu itu beda-beda. Gak ada “bahasa universal” yang bisa bikin mereka ngobrol satu sama lain.
Di sinilah Kahn kepikiran: gimana kalau kita bikin protokol komunikasi universal buat semua jenis jaringan? Tapi dia butuh partner yang sama gilanya dalam hal teknis. Maka, masuklah Vinton Cerf.
TCP/IP: Bahasa Resmi Internet
Tahun 1973, Kahn ngajak Cerf buat bareng-bareng nyusun protokol baru. Mereka mau bikin sistem yang bisa bikin semua komputer di mana pun saling ngobrol tanpa peduli jenis, ukuran, atau lokasinya. Hasil kerja mereka disebut:
TCP/IP – Transmission Control Protocol / Internet Protocol
Singkatnya, TCP ngatur gimana data dikirim dan diterima dengan aman, sementara IP ngatur alamat tujuan si data itu. Bayangin kayak kirim paket: IP itu alamat rumahnya, TCP itu kurir yang pastikan paket gak rusak atau hilang.
Keren kan? Dan sampai sekarang, TCP/IP masih jadi dasar utama internet modern. Semua data—dari chat WhatsApp sampai video TikTok—lewat “jalan” yang dibuat Kahn dan Cerf ini.
Dari Militer ke Dunia: Internet Siap Go Global
Awalnya, teknologi ini cuma dipakai buat keperluan militer dan universitas. Tapi lambat laun, semua orang mulai sadar potensi besarnya. Bayangin bisa kirim pesan instan ke benua lain, atau akses informasi dari mana aja. Revolusi digital pun dimulai.
Tahun 1983, TCP/IP resmi dijadikan protokol standar di ARPANET. Sejak itu, jaringan komputer mulai menyebar ke seluruh dunia. Di akhir 80-an dan awal 90-an, internet mulai masuk ke ranah publik—dan sisanya adalah sejarah.
Pengakuan dan Penghargaan Dunia
Karena jasanya yang luar biasa, Kahn dan Cerf dapet banyak banget penghargaan. Beberapa yang paling bergengsi antara lain:
-
Presidential Medal of Freedom dari Presiden George W. Bush (2005)
-
Turing Award (setara Nobel di bidang komputer)
-
National Medal of Technology and Innovation
Tapi yang paling penting? Mereka tetap rendah hati dan terus mendukung perkembangan internet yang terbuka, netral, dan bisa diakses siapa saja.
Dampak Besar Buat Kehidupan Kita
Tanpa Kahn dan Cerf, mungkin sekarang gak ada:
-
Email 📧
-
Website 🌐
-
Media sosial 📱
-
Video conference buat kerjaan atau kuliah online 🎥
-
E-commerce 🛒
Dan tentu aja, gak bakal ada kamu baca artikel ini sekarang.
Kesan Personal: Ilmu Itu Harus Dipakai Buat Kebaikan
Yang menarik dari kisah mereka adalah: mereka gak pernah niat cari ketenaran. Kahn dan Cerf cuma ingin bikin teknologi yang bermanfaat buat komunikasi global. Mereka percaya kalau pengetahuan itu harus dibagikan, bukan dimonopoli.
Bahkan sampai sekarang, Vinton Cerf masih aktif di Google sebagai “Chief Internet Evangelist”, bantu mengembangkan internet yang inklusif. Sementara Robert Kahn mendirikan Corporation for National Research Initiatives (CNRI) yang mendukung riset dan pengembangan teknologi informasi.
Mimpi yang Menghubungkan Dunia
Kisah hidup Robert Kahn dan Vinton Cerf adalah contoh nyata bahwa satu ide bisa mengubah dunia, asal dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan semangat kolaborasi. Mereka gak cuma bikin protokol teknis, tapi menciptakan jembatan komunikasi antar manusia sedunia.
Jadi, tiap kali kamu kirim email, buka website, atau nonton Netflix, sempatkan satu detik untuk bilang:
“Thanks, Kahn dan Cerf!”
Karena tanpa mereka, mungkin kita semua masih hidup di zaman surat-menyurat.