
Kalau lo mikir jadi pangeran itu hidupnya enak, penuh pesta, uang nggak habis tujuh turunan, ya… nggak salah sih. Tapi di balik semua itu, jadi Pangeran Charles, yang sekarang udah resmi bergelar King Charles III, juga nggak gampang, bro. Bayangin aja, dia harus nunggu lebih dari 70 tahun buat akhirnya naik takhta. Gila, ya? Udah kayak ngantri vaksin pas awal pandemi, tapi versi seumur hidup.
Lahir dari Rahim Ratu: Takdir Sudah Ditentukan
King Charles lahir dengan nama lengkap Charles Philip Arthur George tanggal 14 November 1948, di Istana Buckingham, London. Dia adalah anak pertama dari pasangan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, jadi otomatis udah ditakdirin buat jadi penerus takhta.
Dari kecil, hidup Charles nggak kayak anak-anak biasa. Dia disekolahin di tempat elite, diajarin etika kerajaan, dan harus siap tampil kalem di depan publik. Boro-boro bisa lompat-lompat di taman pake celana kolor, bro. Dia harus jaga image sejak umur 5 tahun!
Sekolah dan Pendidikan: Beda dari Generasi Sebelumnya
Menariknya, Charles adalah penerus kerajaan Inggris pertama yang kuliah. Yup, dia masuk ke Trinity College, University of Cambridge, dan ambil jurusan sejarah, arkeologi, dan antropologi. Selain itu, dia juga sempat belajar di Universitas Wales dan bisa ngomong pakai bahasa Welsh, sebuah hal simbolik banget buat hubungan Inggris-Wales.
Gue kasih props nih ke Charles yang berusaha ngasih contoh bahwa pendidikan itu penting, meskipun dia sebenarnya bisa aja leha-leha dan tetap jadi raja tanpa skripsi.
Karier Militer: Bukan Raja yang Cuma Duduk di Singgasana
Sama kayak tradisi bangsawan lainnya, Charles juga ikut pendidikan militer. Dia sempat aktif di Angkatan Laut dan Angkatan Udara Inggris. Salah satu pengalaman paling ikoniknya adalah waktu dia jadi pilot jet tempur Royal Air Force dan juga komandan kapal patroli di Royal Navy.
Nggak banyak yang tahu sisi ini, tapi emang beneran ada masa di mana Charles kerja keras dan ikut pelatihan berat. Jadi jangan kira dia cuma nongkrong doang di istana sambil minum teh.
Asmaranya Melegenda: Diana, Camilla, dan Drama Kerajaan
Nah, ini bagian paling gosipable dan sering banget disorot media. Tahun 1981, Charles nikah sama Lady Diana Spencer. Pernikahan mereka mewah banget, kayak dongeng putri kerajaan. Disiarkan ke seluruh dunia, disaksikan lebih dari 750 juta orang. Tapi sayangnya, kisah cinta mereka jauh dari kata bahagia.
Dari luar kelihatan perfect, tapi sebenernya rumah tangga mereka retak karena ketidakcocokan dan… ya, urusan orang ketiga. Banyak rumor soal Camilla Parker Bowles, wanita yang udah dekat sama Charles sejak dulu. Dan ternyata, bener aja. Hubungan mereka berlanjut, bahkan setelah Charles dan Diana resmi cerai tahun 1996.
Diana wafat setahun setelahnya, dan dunia berkabung luar biasa. Citra Charles saat itu sempat jeblok parah. Banyak yang nggak respek ke dia karena dianggap menyakiti Diana yang begitu dicintai publik. Tapi waktu terus berjalan…
Tahun 2005, Charles akhirnya resmi menikahi Camilla, dan publik pelan-pelan mulai menerima hubungan mereka. Sekarang Camilla pun udah jadi Queen Consort alias Permaisuri.
Dikenal Sebagai Aktivis Lingkungan Jauh Sebelum Jadi Trend
Satu hal yang harus dikasih kredit ke Charles: dia udah peduli soal lingkungan dan perubahan iklim sejak dulu, bahkan sebelum itu jadi isu global. Dia aktif kampanye soal pertanian organik, energi terbarukan, dan pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Bahkan, sebelum jadi raja, dia udah punya label makanan organik sendiri yaitu Duchy Originals, yang sekarang jadi bagian dari brand Waitrose di Inggris.
Lo bisa bilang, Charles adalah “eco-warrior” versi bangsawan. Walau banyak juga yang nyinyirin gaya hidup kerajaan yang boros, tapi Charles emang konsisten banget soal ini.
Dari Pangeran Wales ke King Charles III: Penantian Panjang yang Akhirnya Tiba
Setelah ibunya, Ratu Elizabeth II, wafat pada 8 September 2022, akhirnya Charles resmi naik takhta dan jadi Raja Inggris ke-62 dalam garis keturunan kerajaan. Dia dilantik secara resmi dan menjadi King Charles III, raja tertua yang baru naik takhta di sejarah Inggris, di usia 73 tahun.
Lo bisa bayangin, dari kecil dia udah dibilang bakal jadi raja. Tapi baru kejadian setelah setengah abad lebih. Saking lamanya nunggu, generasi milenial sempet mikir dia bakal skip dan langsung ke Pangeran William aja.
Tapi ternyata enggak, bro. Charles akhirnya dapat giliran, dan sekarang bertugas sebagai kepala negara untuk Inggris, Skotlandia, Wales, Irlandia Utara, dan negara-negara Persemakmuran.
Apa Tantangan Besarnya Sekarang?
Jadi raja di era modern tuh beda banget. Charles harus menyeimbangkan antara:
-
Menjaga tradisi kerajaan yang udah ribuan tahun
-
Tapi juga relevan di zaman TikTok, climate change, dan krisis ekonomi
-
Menghadapi sentimen anti-monarki yang mulai naik di beberapa negara Persemakmuran
-
Menjaga citra keluarga kerajaan yang masih suka diliput gosip
Plus, dia harus bikin publik percaya kalau monarki masih punya peran penting di zaman modern. Dan itu PR yang gak main-main.