
Lo mungkin pernah dengar nama Josip Broz Tito, apalagi kalau lo suka sejarah atau politik. Tapi banyak juga orang yang belum tahu seberapa gede pengaruh sosok ini di abad ke-20. Tito itu bukan pemimpin kaleng-kaleng, bro. Dia berhasil nyatuin Yugoslavia (negara yang sekarang udah pecah jadi beberapa negara kayak Serbia, Kroasia, Bosnia, dll), tahan dari tekanan Uni Soviet, dan bikin negara Blok Timur jadi agak “liar” alias gak nurut 100% sama Moskow.
Nah, sekarang kita bahas kisah hidupnya dari awal banget sampai akhir hayat. Siap? Yuk kita gas!
Lahir di Desa, Jadi Anak Tukang Kayu
Josip Broz lahir tanggal 7 Mei 1892 di sebuah desa kecil bernama Kumrovec, yang sekarang masuk wilayah Kroasia. Dia berasal dari keluarga sederhana. Bokapnya tukang kayu dan nyokapnya kerja keras buat ngurus rumah dan anak-anak.
Dari kecil Tito udah kelihatan cerdas dan bandel. Dia gak suka disuruh-suruh dan punya jiwa pemberontak. Tapi dia juga tekun belajar, walau sekolahnya cuma sampai level dasar. Setelah itu, dia langsung kerja sebagai montir dan tukang las, dan sempat kerja di berbagai tempat di Austria-Hungaria.
Siapa sangka, tukang las ini nantinya bakal adu argumen sama pemimpin-pemimpin dunia kayak Stalin, Roosevelt, dan Churchill!
Perang Dunia I: Awal Mula Petualangan Politik
Pas Perang Dunia I pecah, Tito ikut wajib militer dan dikirim ke front Rusia. Di sinilah titik balik hidupnya. Dia ditangkap pasukan Rusia dan jadi tahanan perang. Tapi bukannya ngedumel, dia malah belajar banyak hal di sana, termasuk soal ideologi komunisme.
Dia sempat deket sama para revolusioner Rusia dan mulai tertarik sama perjuangan kelas pekerja. Tito muda mulai “melek politik” di sini, bro. Setelah beberapa tahun, dia akhirnya bebas dan pulang ke tanah kelahirannya, yang saat itu udah jadi bagian dari negara baru: Kerajaan Yugoslavia.
Naik Daun di Dunia Komunisme
Setelah pulang, Tito gabung dengan Partai Komunis Yugoslavia. Tapi hidup gak langsung lancar. Partai ini dilarang sama pemerintah, jadi Tito dan kawan-kawan harus gerak di bawah tanah.
Tito cepat naik pangkat karena dianggap cerdas, disiplin, dan punya kemampuan organisasi yang oke. Dia juga jago ngebina jaringan. Tahun 1930-an, Tito udah jadi figur penting dalam gerakan komunis Yugoslavia dan mulai dikenal di level internasional.
Perang Dunia II: Jadi Panglima Perlawanan Anti-Nazi
Nah ini, bro, momen yang bikin nama Tito melesat kayak roket. Pas Jerman Nazi dan Italia fasis menjajah Yugoslavia, Tito langsung ngumpulin pasukan gerilya yang dikenal dengan nama Partisan Yugoslavia.
Lo bayangin, di tengah kekacauan perang, Tito berhasil mimpin gerakan perlawanan terbesar di Eropa yang gak cuma nyusahin Nazi, tapi juga membebaskan wilayah-wilayah penting. Keren banget!
Tito bukan cuma jago perang, tapi juga jago diplomasi. Dia bisa dapet dukungan dari Sekutu, termasuk Inggris dan Uni Soviet, walau dua negara itu punya agenda masing-masing.
Pasca Perang: Tito Si Tukang Las Jadi Pemimpin Yugoslavia
Setelah Perang Dunia II selesai, Tito keluar sebagai pemenang. Dia gak cuma jadi pemimpin militer, tapi juga pemimpin politik Yugoslavia. Dia membentuk Republik Federal Sosialis Yugoslavia dan jadi Presiden seumur hidup.
Tapi jangan kira Tito itu boneka Uni Soviet, ya. Justru sebaliknya. Tahun 1948, Tito bikin sejarah dengan menolak tunduk pada Josef Stalin, pemimpin Uni Soviet waktu itu. Ini gila banget, karena gak banyak negara komunis yang berani melawan Moskow.
Akhirnya, Tito dikeluarin dari Blok Timur, tapi dia malah dapat dukungan dari negara Barat kayak AS dan Inggris. Tito jadi pemimpin dari Gerakan Non-Blok, yaitu koalisi negara-negara yang gak ikut-ikutan antara Blok Barat (AS) dan Blok Timur (Uni Soviet).
Pemimpin Keras Tapi Dicintai
Tito itu figur yang unik. Dia otoriter, tapi tetap dicintai rakyatnya. Kenapa? Karena dia berhasil jaga stabilitas di negara yang isinya beragam banget: ada Serbia, Kroasia, Bosnia, Slovenia, Montenegro, dan Makedonia. Suku, agama, budaya beda-beda, tapi bisa bersatu di bawah Tito.
Dia juga bikin sistem ekonomi yang agak beda. Bukan murni komunis, tapi juga gak kapitalis. Ada ruang untuk swasta dan kerja sama internasional. Ekonomi Yugoslavia tumbuh cukup stabil waktu itu.
Gaya Hidup Tito: Jetset tapi Tetap “Dekat” Rakyat
Walaupun berasal dari latar belakang sederhana, pas udah jadi pemimpin, Tito juga menikmati hidup mewah. Dia punya pulau pribadi di Kroasia, koleksi mobil antik, jet pribadi, bahkan sempat berteman dengan selebriti dunia kayak Elizabeth Taylor, Richard Burton, dan Sophia Loren.
Tapi rakyatnya gak banyak yang marah. Kenapa? Karena dibanding pemimpin negara lain, Tito masih dianggap membela rakyat kecil. Dia sering turun ke masyarakat, ngobrol langsung, dan ngerti kebutuhan warga.
Kematian dan Warisan
Josip Broz Tito wafat tanggal 4 Mei 1980, dan pemakamannya dihadiri oleh lebih dari 100 pemimpin negara dari seluruh dunia. Salah satu pemakaman terbesar dalam sejarah. Tapi setelah dia meninggal, Yugoslavia mulai retak. Gak ada figur sekuat Tito buat nyatuin negara.
Tahun 1990-an, Yugoslavia pecah jadi negara-negara terpisah dan dilanda perang saudara. Banyak yang bilang, “Kalau Tito masih hidup, ini semua gak bakal terjadi.”