Evangelista Torricelli Si Jenius di Balik Penemuan Barometer

Evangelista Torricelli
Evangelista Torricelli

Kalau kamu pernah denger kata barometer, alat yang dipakai buat ngukur tekanan udara dan prakiraan cuaca, kamu harus tahu siapa yang bikin alat keren itu. Yup, dia adalah Evangelista Torricelli, seorang ilmuwan Italia yang juga muridnya Galileo Galilei. Kisah hidup Torricelli itu keren banget, penuh perjuangan dan penemuan yang mengubah dunia.

Mau tahu siapa dia dan gimana dia bisa bikin alat penting ini? Yuk, kita kupas bareng!

Dari Mana Asal Torricelli?

Evangelista Torricelli lahir di Italia, tepatnya di kota Faenza, pada tanggal 15 Oktober 1608. Waktu kecil, dia punya rasa penasaran yang besar soal ilmu pengetahuan. Beruntung, dia dapet pendidikan yang cukup bagus di bidang matematika dan fisika.

Di masa itu, ilmuwan hebat kayak Galileo lagi naik daun. Torricelli pun jadi murid dan asistennya Galileo, belajar banyak dari sang maestro. Bayangin, belajar langsung dari Galileo! Itu pasti bikin Torricelli makin semangat untuk eksplorasi dunia sains.

Terinspirasi Galileo, Menemukan Barometer

Kisah penemuan barometer berawal dari eksperimen sederhana tapi genius. Waktu itu, para ilmuwan sedang penasaran dengan fenomena “kenapa air naik turun di dalam pipa” dan “apa yang menyebabkan zat cair bisa bertahan dalam tabung tinggi?”

Torricelli berani mencoba eksperimen yang cukup berani untuk zamannya. Dia mengisi tabung kaca panjang dengan raksa (air raksa, mercury), lalu membalikkan tabung itu di wadah berisi raksa juga. Ia melihat ada bagian di tabung yang tidak terisi raksa—ada “ruang kosong” yang sekarang kita tahu sebagai ruang hampa udara.

Eksperimen ini menantang pemikiran lama bahwa “udara tidak punya berat”. Torricelli membuktikan bahwa udara punya tekanan yang bisa mendorong raksa naik dalam tabung. Dari sini, lahirlah barometer, alat pengukur tekanan udara pertama di dunia!

Kenapa Barometer Penting?

Penemuan barometer ini sangat revolusioner, karena buat pertama kalinya manusia bisa mengukur tekanan udara secara langsung. Dengan barometer, kita bisa memperkirakan perubahan cuaca, yang sangat penting buat pelaut, petani, dan banyak orang lain.

Selain itu, penemuan ini juga memperkuat teori bahwa atmosfer bumi punya berat dan tekanan, yang menjadi dasar ilmu fisika modern. Torricelli membuka pintu buat ilmuwan lain kayak Pascal dan Boyle untuk melanjutkan penelitian soal udara dan gas.

Selain Barometer: Torricelli dan Matematika

Ternyata, Torricelli nggak cuma jenius di fisika. Dia juga ahli matematika yang kontribusinya masih dihargai sampai sekarang. Dia mengembangkan teknik baru dalam kalkulus dan geometri yang membantu ilmuwan lain memecahkan masalah kompleks.

Salah satu yang terkenal adalah konsep Torricelli’s trumpet atau “Gabungan Torricelli,” sebuah bentuk geometri dengan luas permukaan tak berhingga tapi volume terbatas. Ide ini sering dipakai buat ngasih gambaran paradoks dalam matematika.

Kehidupan Pribadi dan Karir

Sayangnya, hidup Torricelli gak terlalu panjang. Dia meninggal muda, di usia 39 tahun pada tahun 1647. Tapi dalam waktu singkat itu, dia sudah meninggalkan warisan ilmu pengetahuan yang luar biasa.

Sebelum meninggal, Torricelli sempat bekerja sebagai profesor matematika di Universitas Pisa, menggantikan gurunya sendiri, Galileo. Itu membuktikan betapa dia dihargai di dunia akademik.

Warisan Evangelista Torricelli

Meski hidup singkat, warisan Torricelli tetap hidup sampai sekarang. Barometer yang ia temukan terus dikembangkan dan digunakan luas. Namanya pun diabadikan dalam beberapa istilah ilmiah:

  • Torricelli’s Law dalam mekanika fluida

  • Torricelli’s trumpet dalam matematika

Dan tentu saja, dia dikenang sebagai salah satu pionir sains modern yang berani mematahkan anggapan lama demi kebenaran baru.

Pelajaran dari Torricelli

Kisah Torricelli mengajarkan kita beberapa hal penting:

  1. Berani mencoba hal baru: Eksperimen Torricelli awalnya dianggap aneh dan berani, tapi justru mengubah pemahaman manusia soal alam.

  2. Koneksi guru dan murid itu penting: Torricelli belajar langsung dari Galileo dan mewarisi semangat ilmiah sang guru.

  3. Penemuan besar bisa datang dari hal sederhana: Barometer berasal dari tabung kaca dan raksa—bahan yang sederhana tapi hasilnya luar biasa.

Evangelista Torricelli mungkin jarang masuk buku pelajaran sejarah umum, tapi kontribusinya di dunia sains itu nggak bisa dianggap remeh. Dari seorang anak di Faenza, dia jadi ilmuwan yang membuka cara baru manusia memahami alam dan cuaca.

Jadi kalau kamu pernah lihat alat barometer, ingat deh siapa yang pertama kali bikin alat itu dan betapa jeniusnya Torricelli. Semoga kisah hidupnya bisa jadi inspirasi buat kamu yang suka bereksperimen dan nggak takut gagal!

Scroll to Top