Henrich Focke Bapak Helikopter Jerman yang Terbang Lebih Dulu dari Zamannya

Henrich Focke
Henrich Focke

Kalau ngomongin tentang dunia penerbangan, pasti yang sering kita dengar itu nama-nama kayak Wright bersaudara, Igor Sikorsky, atau mungkin Leonardo da Vinci dengan sketsa “helikopter” jadulnya. Tapi tahu gak sih kamu kalau ada satu nama penting dari Jerman yang punya peran besar banget dalam pengembangan helikopter modern?

Yup, namanya Henrich Focke. Dia bukan cuma teknisi biasa, tapi bisa dibilang salah satu pelopor utama dalam menciptakan helikopter yang bisa terbang stabil, dikendalikan, dan digunakan secara praktis. Yuk, kita bahas kisah hidupnya!

Awal Kehidupan Henrich Focke

Henrich Focke lahir pada 8 Oktober 1890 di Bremen, Jerman. Sejak muda, Focke udah punya minat besar pada hal-hal yang berbau teknik dan mesin. Maklum, waktu itu dunia lagi tergila-gila dengan revolusi industri dan kemajuan teknologi, apalagi soal pesawat yang lagi booming sejak awal abad ke-20.

Dia kemudian kuliah di Technische Hochschule Hannover (sekarang jadi Universitas Leibniz Hannover), dan berhasil meraih gelar insinyur. Di sanalah dia mulai mengasah ilmunya di bidang teknik mesin dan aerodinamika, dua hal yang nantinya jadi bekal utama dia untuk masuk ke dunia penerbangan.

Mendirikan Focke-Wulf: Awal Petualangan di Dunia Pesawat

Tahun 1923, Henrich Focke bersama dua rekannya—Georg Wulf dan Werner Naumann—mendirikan perusahaan Focke-Wulf Flugzeugbau AG di Bremen. Tujuan mereka simpel: bikin pesawat sendiri. Dan hebatnya, mereka berhasil!

Perusahaan Focke-Wulf berkembang cepat dan dikenal sebagai salah satu produsen pesawat sipil dan militer di Jerman. Salah satu karya terkenalnya waktu itu adalah Focke-Wulf Fw 44 Stieglitz, pesawat latih dua tempat duduk yang sukses besar dan dipakai oleh banyak negara.

Tapi, Henrich Focke gak puas cuma bikin pesawat biasa. Dia pengin sesuatu yang lebih… berbeda. Dia tertarik sama konsep pesawat dengan rotor, alias cikal bakal helikopter!

Jatuh Cinta Sama Helikopter

Minat Focke terhadap helikopter makin serius setelah dia mempelajari karya Juan de la Cierva, penemu autogyro dari Spanyol. Autogyro ini bisa dibilang “nenek moyangnya” helikopter. Dari situ, Focke mulai ngebayangin bikin pesawat yang bisa terbang vertikal dan lebih fleksibel dari pesawat biasa.

Sayangnya, pada 1936, Focke dipaksa keluar dari perusahaannya sendiri oleh pemerintah Nazi yang mulai ambil alih industri penerbangan. Tapi bukan Focke namanya kalau langsung nyerah. Dia malah mendirikan perusahaan baru: Focke-Achgelis, bersama pilot bernama Gerd Achgelis. Tujuan mereka? Satu: bikin helikopter yang benar-benar bisa dipakai.

Fw 61: Helikopter Pertama yang Bisa Terbang Stabil

Tahun 1936, Focke bikin sejarah dengan menciptakan Focke-Wulf Fw 61, yang secara luas dianggap sebagai helikopter pertama yang benar-benar bisa dikendalikan dengan baik. Helikopter ini punya dua rotor di sisi kanan dan kiri, dan terbukti bisa terbang dengan stabil.

Tahun 1938, Fw 61 dipiloti oleh pilot perempuan terkenal, Hanna Reitsch, yang mendemonstrasikan kemampuan terbang vertikal di dalam stadion tertutup di Berlin! Dunia pun mulai melirik, “Eh, ternyata helikopter itu bukan cuma mimpi, ya!”

Masa Perang dan Penelitian Lanjut

Di era Perang Dunia II, Focke dan timnya terus mengembangkan helikopter, termasuk model Fa 223 Drache, helikopter militer pertama yang bisa digunakan untuk transportasi dan misi penyelamatan. Sayangnya, perang dan kekacauan membuat banyak proyeknya gak sempat dikembangkan lebih jauh.

Setelah perang, Focke sempat dilarang aktif di industri pesawat oleh pihak Sekutu. Tapi akhirnya, dia pindah ke Prancis dan bahkan sempat bantu Brazil bikin helikopter mereka sendiri. Namanya memang gak selalu muncul di buku sejarah populer, tapi di kalangan insinyur dan pecinta aviasi, nama Henrich Focke itu punya tempat tersendiri.

Akhir Kehidupan dan Warisan Besar

Henrich Focke kembali ke Jerman dan menjalani kehidupan yang lebih tenang setelah masa-masa penuh eksperimen. Dia wafat pada 25 Februari 1979, dalam usia 88 tahun.

Warisannya? Gak usah ditanya. Dia mungkin gak seterkenal Wright bersaudara atau Sikorsky, tapi tanpa eksperimen dan keberanian Focke, bisa jadi helikopter modern gak akan secepat itu berkembang.

Dia dikenal sebagai sosok yang visioner, yang percaya bahwa penerbangan vertikal adalah masa depan. Dan terbukti, sekarang helikopter dipakai di mana-mana: dari militer, penyelamatan, transportasi, sampai hiburan.

Pelajaran dari Henrich Focke

Kisah hidup Henrich Focke kasih kita banyak pelajaran:

  • Jangan takut buat beda: Waktu semua orang sibuk bikin pesawat sayap tetap, Focke sibuk muterin baling-baling buat bikin helikopter.

  • Gagal bukan akhir: Didepak dari perusahaannya sendiri gak bikin dia berhenti, malah jadi titik balik buat inovasi baru.

  • Terus belajar dan berani eksperimen: Dari autogyro sampai helikopter militer, Focke selalu belajar dari karya orang lain dan bikin versi yang lebih canggih.

Henrich Focke mungkin bukan nama yang sering nongol di pelajaran sejarah, tapi berkat dia, dunia bisa terbang dengan cara yang berbeda. Dari stadion di Berlin sampai hutan di Amazon, helikopter yang kita lihat hari ini punya jejak sejarah dari tangan dingin si jenius asal Bremen ini.

Jadi, kalau suatu hari kamu lihat helikopter lewat di atas kepala, ingat aja: itu semua dimulai dari mimpi gila Henrich Focke buat terbang… bukan ke depan, tapi ke atas.

Scroll to Top