
Pernah kepikiran gak sih, kenapa susunan huruf di keyboard komputer kamu itu “QWERTY”? Kenapa gak urut aja dari A ke Z? Nah, jawabannya ada di kisah hidup Christopher Sholes — seorang penemu yang mungkin gak kamu kenal namanya, tapi hasil ciptaannya kamu pakai setiap hari, bahkan sekarang!
Yuk, kita kenalan lebih dekat sama sosok luar biasa ini dalam kisah yang santai, tapi penuh inspirasi.
Siapa Sih Christopher Sholes?
Christopher Latham Sholes lahir pada 14 Februari 1819 di Mooresburg, Pennsylvania, Amerika Serikat. Dari kecil, Sholes udah akrab dengan dunia tulis-menulis. Saat dewasa, dia sempat jadi editor surat kabar, dan di situlah dia mulai terbiasa dengan pekerjaan mengetik naskah.
Tapi di zamannya, semua harus ditulis tangan. Gak ada komputer, gak ada printer, apalagi mesin tik. Bayangin betapa repotnya nulis surat panjang atau dokumen resmi pakai pena bulu dan tinta. Nah, dari sinilah Sholes merasa harus ada cara yang lebih cepat, praktis, dan rapi buat nulis.
Muncul Ide: Bikin Alat Buat Mengetik
Sekitar tahun 1860-an, Sholes mulai mikir tentang alat yang bisa ngetik huruf di kertas secara mekanik. Bareng dua rekannya, Samuel Soule dan Carlos Glidden, dia mulai merancang alat yang bisa “ngetuk” huruf ke atas kertas. Mereka nyebut alat ini sebagai “Type-Writer”.
Prototipe awalnya sederhana banget. Cuma bisa ngetik satu huruf per waktu, dan hurufnya bahkan gak bisa langsung kelihatan (mirip mesin tik lama yang hurufnya baru muncul setelah gulungan kertas digeser). Tapi walaupun masih primitif, alat ini adalah cikal bakal mesin ketik modern.
Pada 1868, Sholes dan kawan-kawan mendapatkan paten resmi untuk mesin ketik pertama di dunia. Inilah awal dari revolusi dunia penulisan.
Susunan QWERTY: Solusi dari Masalah Teknis
Nah, ini yang sering bikin penasaran: kenapa susunan huruf di keyboard kita QWERTY, bukan A-Z?
Awalnya, mesin ketik buatan Sholes memang punya susunan huruf A-Z secara berurutan. Tapi ternyata ada masalah teknis: waktu pengetikan terlalu cepat, tuas logam (yang mencetak huruf ke kertas) suka saling nyangkut. Karena itu, Sholes nyari cara untuk memperlambat pengetikan dan memisahkan huruf-huruf yang sering dipakai secara bersamaan.
Hasilnya? Dia ubah tata letak huruf jadi QWERTY, yang sekarang jadi standar internasional keyboard komputer.
Uniknya, tujuan awalnya justru untuk memperlambat pengetikan agar mesin gak macet. Tapi sekarang, susunan itu dipakai di era digital untuk mengetik super cepat. Ironis, ya?
Dilirik oleh Remington
Setelah paten didapatkan, Sholes sebenarnya gak langsung jadi kaya. Ia merasa proyek ini belum sempurna. Tapi kemudian, patennya dibeli oleh perusahaan Remington — sebuah produsen senjata yang saat itu mau masuk ke industri alat tulis.
Remington menyempurnakan desainnya, dan pada tahun 1873, mereka memproduksi Remington No.1, mesin ketik komersial pertama di dunia. Produk ini laku keras dan digunakan di kantor-kantor, sekolah, hingga instansi pemerintahan.
Sayangnya, Sholes sendiri tidak pernah mendapat royalti besar dari penemuannya. Sama seperti banyak penemu di era itu, dia lebih fokus pada inovasi ketimbang keuntungan.
Warisan Besar Sang Penemu
Meski gak sempat menikmati hasil komersial secara maksimal, nama Christopher Sholes tetap tercatat sebagai:
-
Penemu mesin ketik pertama yang bisa digunakan secara praktis.
-
Pencipta tata letak keyboard QWERTY yang kita pakai sampai sekarang.
-
Pelopor revolusi dunia perkantoran dan komunikasi modern.
Berkat mesin ketik ciptaannya, pekerjaan mengetik jadi jauh lebih efisien. Dunia bisnis, pemerintahan, dan pendidikan berkembang pesat karena aktivitas dokumentasi dan surat-menyurat jadi lebih cepat dan rapi.
Meninggal Dunia dan Pengaruh Abadi
Christopher Sholes meninggal dunia pada 17 Februari 1890, sehari setelah ulang tahunnya yang ke-71. Ia tutup usia di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat.
Meskipun hidupnya gak semewah penemu masa kini, warisannya gak tergantikan. Bayangin aja: tanpa Sholes, mungkin kamu masih nulis tangan skripsi pakai tinta, atau susunan huruf keyboard kamu bakal acak-acakan!
Fakta Menarik Tentang Sholes
-
Nama “Type-Writer” ciptaan Sholes akhirnya jadi nama umum untuk mesin tik di seluruh dunia.
-
Keyboard QWERTY sekarang digunakan oleh lebih dari 90% pengguna komputer di dunia.
-
Sholes awalnya gak suka desain QWERTY karena merasa kurang alami, tapi akhirnya tetap digunakannya karena fungsional.
-
Mesin ketik Remington awalnya dipasarkan khusus untuk pria — baru belakangan wanita diizinkan jadi juru ketik profesional.
Dari Editor ke Revolusioner Dunia Penulisan
Kisah hidup Christopher Sholes membuktikan bahwa inovasi besar bisa muncul dari kebutuhan sederhana. Dia cuma pengen ngetik lebih cepat dan rapi — tapi hasil akhirnya? Dunia berubah total.
Dari kantor, sekolah, hingga media sosial hari ini, semuanya bisa berjalan berkat keyboard dan sistem pengetikan yang dulu dia mulai. Bahkan di era teknologi canggih seperti sekarang, warisan Sholes masih hidup di setiap layar yang kita ketik.
Jadi, lain kali kamu ngetik pakai keyboard QWERTY, inget ya: itu semua berawal dari ide sederhana seorang editor surat kabar bernama Christopher Sholes yang gak pernah takut untuk mencoba sesuatu yang baru.